terlihat...
kasus 1 : saat seorang ibu marah ke anaknya, membentaknya dan menghardik dengan kata-kata yang tidak semestinya diucapkan seorang ibu. mungkin karena si ibu gerah melihat anaknya berulah, saat si ibu sedang "serius" memilih-milih baju lebaran. mungkin karena keributan si anak, jadi sangat mengganggu konsentrasi si ibu berbelanja baju lebaran.
kasus 2 : saat seorang bapak tiba-tiba memukul muka anak perempuannya, yang teriak dan merengek-rengek. si ibunya pun sedang asyik berbelanja, dan si bapak bertugas menjaga anaknya. dan anaknya pun akhirnya menangis.
menyedihkan.
akhirnya anak-anaklah yang menjadi korbannya lagi. kekerasan yang tidak semestinya terjadi, di saat mereka harusnya bersuka cita menyambut lebaran.
lalu apa sebenarnya esensi lebaran bagi mereka semua ? kalau yang kulihat, anak-anak yang menangis dan dengan wajah polosnya bertanya-tanya pada bapak ibunya, "apa salahku?".
marah ? pastilah marah ! tapi apa dayaku, belum banyak keberanianku untuk membela anak-anak itu. di keramaian. di tempat publik.
wahai para bapak dan ibu yang baik hati,
lebaran itu bukan cuma membeli baju baru untuk anak-anaknya loh. bukan cuma bersenang-senang dengan keberlimpahan makanan enak. bukan loh pak, bu ! lebaran itu saatnya memperbaiki diri, meningkatkan kebaikan diri. semuanya lebih kepada diri sendiri.
jangan cuma bisa menyakiti anak-anak, hanya karena keasikan belanjanya terganggu.
pulang saja pak, bu. istirahat di rumah saja. malah enak !!!