Sabtu, 21 Desember 2013

Secangkir cokelat panas dan Kebahagiaan lain yang mengikutinya....

Pagi ini begitu dingin
dan kumerindukan secangkir cokelat panas 
bersamamu.

Bisa jadi secangkir cokelat panas itu adalah minuman biasa. Tapi tidak untukku.
Sepanjang usiaku, tidak pernah sekalipun aku menyukainya. Aku memilih segelas kopi hitam atau secangkir kopi mix sebagai teman yang menghangatkanku.
Tapi itu tidak lagi terjadi. Sejak secangkir cokelat panas itu mampir di mejaku, yang kamu bawakan untukku di pagi itu.
Niatmu bukan apa-apa, hanya menawarkan alternatif minuman hangat selain kopi kesukaanku, saat perutku tidak sedang kompromis denganku. Begitu katamu. Dan kamu berhasil membujukku, dengan sedikit "paksaan" menurutku, agar aku mau mengganti kopiku dengan secangkir cokelat panas.

Dan ternyata, aku menikmatinya. Cokelat panas itu mampu membuat perutku kembali bersahabat denganku. Dan bukan hanya itu, tawaran cokelat panas itu ternyata mampu membuatku menerima penawaran ketenangan dan kenyamanan yang lain darimu. Aku sangat menikmatinya. Sungguh. Secangkir cokelat panas ini telah menjadi candu baru untukku.

Kamu...pembawa cokelat panas untukku.
Akhirnya mampu membawakan satu kisah bahagia lain untukku.
Dan cokelat panas itu sebagai penanda tumbuhnya kerinduan yang datangnya tiba-tiba.

Kini aku tidak hanya mencandu cokelat panas itu. Aku telah mencandumu.

Rasanya secuil saja sudah cukup untukku dan untukmu. Untuk KITA.
Aku ingin menjadi lebih baik karena KITA ada.
Aku ingin bermanfaat karena KITA ada.

Dengan secangkir cokelat panas, dan dalam ruang yang terbatas ini, 
bahagia itu kuciptakan sendiri.

Terima kasih,
telah menghidupkan kebahagiaanku yang lain.
Tidak akan aku berharap lebih.
Hanya memintamu untuk selalu hadir,
membawaku pada secangkir cokelat panas yang lain, 
di setiap hari-hariku...

Lombok, 21122013
01.00 WITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar